Selasa, 26 Oktober 2010

burger buto

potongan burger buto keceng - malang - 2010
Sekedar berbagi info kuliner di Malang.

Kalau anda penggemar burger dan kebetulan sedang berada di kota malang, sempatkanlah singgah sejenak di kedai 27 di Jalan Sarangan No. 27 Malang.

Ada yang unik di kedai ini, yaitu ukuran dari menu burger buto family-nya, benar-benar bikin perut sesak. Terkaan saya, dinamakan burger buto karena ukuranya seperti buto (raksasa dalam legenda jawa).

Buto Family terdiri dari burger buto, burger dengan diameter 17 cm, lalu burger buto long dengan panjang 40 cm dan yang terpanjang burger buto keceng, burger dengan panjang 60 cm. Coba anda bayangkan sendiri bagaimana sensasi makan burger dengan ukuran seperti diatas. Soal rasa, menurut saya enak, maklum saya termasuk nggragas .

Satu lagi, yang paling penting harga burgernya sangat bersahabat antara Rp. 9.500 – Rp. 16.000, jadi anda tidak perlu khawatir terserang kanker dompet (baca : uang habis).

Untuk membantu anda membayangkannya saya bagikan sedikit gambar burger buto keceng secara penuh di bawah ini. Saya menduga pemiliknya dapat resep burger ini dari Mak Erot, hehehe..saya ngawur, tidak usah dihiraukan.
burger buto keceng ukuran asli - malang -2010



cobalah dan rasakan sensasinya !!!

sekelangkong

Selasa, 12 Oktober 2010

spesialnya bulan oktober

kue tart dan buku nikah saya - malang - 02102010
Oktober memang bulan spesial, setidaknya untuk saya dan menteri keuangan saya (baca : istri). Spesial karena setiap bulan oktober kami akan selalu memperingati hari pernikahan kami. Semoga sampai maut memisahkan kami dapat memperingatinya bersama.

Satu lagi yang membuat oktober kali ini terasa spesial, menteri keuangan saya bilang bulan ini ada banyak pengeluaran tak terduga yang membuat jatah belanja berkurang, konsekuensinya kami harus mengencangkan ikat pinggang (baca : ngirit). Jadi saya tidak boleh menuntut kalau di meja makan cuma ada sayur, tahu tempe atau paling banter satu minggu sekali ada telor ceplok. Tidak masalah pikir saya, justru karena masih ada telor membuat bulan ini spesial, bukankah nasi goreng, martabak atau stmj menjadi spesial karena ditambah telor?Kalau tidak percaya coba anda mampir ke lapak-lapak penjual nasi goreng, martabak atau stmj.

Satu lagi, kalau tidak percaya telor bisa membuat spesial, coba perhatikan waria-waria yang ada dengan seksama. Kalau anda jeli, sebutan yang lebih tepat untuk waria adalah wanita spesial, kenapa?, karena mereka pakai “telor”.

Hehehe...saya cuma bercanda, tidak usah dihiraukan karena memang tidak lucu.

Kembali ke soal spesialnya bulan Oktober untuk saya.

Bulan Oktober tahun lalu hati saya berbunga-bunga karena saya telah resmi menjadi suami dari gadis pujaan hati saya (baca: menteri keuangan saya) dan saya harap gadis pujaan hati saya itu juga menjadikan saya sebagai pujaan hatinya, maklum secara tampang dan uang, saya tidak ada bagus-bagusnya sama sekali untuk dijadikan pujaan hati, saya tidak merendah, ini kenyataan.

Bulan Oktober tahun ini hati saya masih tetap berbunga-bunga, bahkan seandainya bunga di hati saya bisa dipanen maka hasil panennya bisa digunakan untuk menghias seluruh acara resepsi pernikahan yang banyak digelar di bulan Oktober karena bertepatan dengan tanggal keramat menurut beberapa orang, 10-10-10.

Hehehe…saya berlebihan jadi sekali lagi tidak usah dihiraukan.

Saya memang selalu berusaha menjaga hati ini untuk tetap berbunga-bunga, karena saya dan menteri keuangan saya sedang menantikan turunnya izin dari Allah untuk mempercayakan kami sebuah amanah keturunan yang sangat kami rindukan kehadirannya. Jadi seandainya, dan semoga izin dari Allah itu turun bulan ini bunga-bunga itu tentu akan bertambah banyak jumlahnya, mungkin seluruh orang yang saya jumpai dan saya kenal akan saya bagikan bunga itu gratis. Seandainya izinNya belum turun bulan ini setidaknya jumlah bunganya masih cukup untuk menghias acara resepsi pernikahan dan membuat hati saya selalu ikhlas dan lapang agar kami tidak pernah lelah untuk berdoa dan berusaha.

Tahun pertama pernikahan memang tidak mudah, tapi saya dan menteri keuangan saya sangat menikmatinya. 

Karena ketidakmudahan itu selalu membuat kami selalu bersyukur dan awas dalam hidup ini.

Sekelangkong.